Beberapa mempelai perempuan kebanyakan mengenakan gaun putih, namun ada juga yang memilih jenis warna dan motif yang berbeda.
Gaun tradisionalnya berwarna hitam, dahulu biasa dikenakan dalam sebuah perayaan atau kesempatan tertentu, bagaimanapun juga untuk pernikahan, gaun dirancang sangat anggun dengan hiasan syal sutra, untaian bunga, renda buatan tangan, manik-manik dan mutiara kaca serta pita sutra yang beraneka warna. Mahkota wanita seringkali dihias dengan rangkaian myrtle dan penutup wajah berwarna putih.
Sudah menjadi tradisi bahwa sebelum pesta, calon pengantin pergi ke fotografer untuk mengabadikan gambar mereka, baru setelah itu berangkat menuju gereja. Dekorasi gereja didisain dengan rangkaian bunga atau pada musim panas seringkali diberi hiasan ranting atau batang pohon.
Setelah upacara usai, para tamu berkumpul di luar gereja untuk mengucapkan selamat berbahagia dengan melemparkan biji–biji beras ke arah pengantin. Setelah itu, pasangan pengantin biasanya langsung berangkat menuju ke tempat di mana perayaan berlangsung dengan menggunakan sebuah mobil mewah atau sebuah kereta kuda.
Selama hidangan makan malam akan ada beberapa pidato sambutan dan beberapa orang akan menyanyikan lagu yang disambut dengan toss. Acara dansa dimulai setelah selesai santap malam, pasangan pengantin yang baru saja menikah mengawali acara dansa dengan di iringi musik waltz.
Hari setelah malam pernikahan, kepada si istri dihadiahkan sebuah kado yang dalam bahasa Swedia disebut morgongava, artinya hadiah pagi hari. Di waktu lampau, sang suami yang berinisiatifmemberikan sesuatu yang berharga. Hadiah itu biasanya berupa semacam asuransi kepada pengantin perempuan jika kelak terjadi sesuatu pada sang suami. Di zaman moderen, hadiah umumnya berupa perhiasan, namun tidak setiap orang mengikuti tradisi ini.
Di Swedia ada beberapa ungkapan tentang pernikahan:
“Apabila mempelai perempuan memakai satu logam perak pada sepatunya, maka di rumahnya tidak akan pernah kekurangan suatu apapun”
“Hujan atau salju yang datang saat hari pernikahan menandakan pasangan itu akan berlimpah harta.”
Masyarakat Swedia juga mempunyai kebiasaan memakai sesuatu yang sifatnya lama, baru, barang pinjaman dan sesuatu yang berwarna biru. Menggunakan barang lama ada kaitannya dengan sejarah keluarga dan berarti optimisme dan harapan bagi kehidupan yang baru.
Menggunakan barang pinjaman berarti untuk mengingat semua kerabat dan sahabat, sedangkan warna biru adalah menandakan kesetiaan. (The Epoch Times/bum)
( sumber )
Rating: 4.5 Description: General Blogspot Reviewer: Onrico - Itemreviewed: News|General| Information | Technology | Computers | Internet | Entertainment
0 comments:
Post a Comment