pensil itu
pensil yang bukan aku
seakan bersembunyi dibalik sebuah tembok
mungkin dia menjadi goresan tipis disana
di kertas kosong itu
goresan pulpen yang tipis
buka karena tidak tebalnya tinta
tapi mungkin
karena ketipisan itu dibuat sengaja oleh dia
oleh dia sendiri
aku memang tidak hancur lagi
aku tidak lagi pensil yang patah
karena ada satu kertas kosong
bukan dua kertas sebelumnya
tapi aku menemukannya bukan lebih dulu
dari dua kertas itu
kertas ini berada di tengah - tengah
namun membuatku seperti menemukan sebuah lukisan
bukan kertas kosong
dia memang bukan kertas kosong juga
ada tinta yang tebal
benar - benar tebal
aku risih dengan tinta itu
seperti goresan crayon anak kecil
tidak beraturan
labil !
namun kertas itu masih tetap indah
akan terus indah
iya inilah yang membuatku
tidak patah lagi
tidak patah
dan tidak akan patah lagi
mungkin pensil itu ingin menjadi goresan pulpen disana
di kertas kosong pertama
apapun yang terjadi
seakan aku bukan sebuah pensil juga
biarlah
kertas penuntunku
jangan pergi
0 comments:
Post a Comment